Rabu, 02 Juni 2010

tokoh kontroversial dan pembaharu

Sebagaimana telah kita ketahui prof Mujiono sering mengeluarkan statemen- statemen yang baru, yang bisa membuat hati seseorang mahasiswa menjadi risau karena bertentangan dengan doktrin yang selama ini mereka dapatkan, baik di SMA, MA ,maupun dipondok pesantren. Seperti halnya pak Mujiono mengatakan Sahabat Usman adalah Bapak Nepotisme, Rukun iman cukup tiga saja, disinilah mulai mahasiswa menghujat prof mujiono seorang yang murtad. Timbullah pertanyaan dibenak hati aku, Apakah benar Prof Mujiono seorang Murtad?
Dengan adanya hujjah seperti ini membuat aku ingin menganalisa, untuk mengkeritisi apakah benar ucapan mereka. Dari berbagai literatur yang aku baca tidak ada yang mengindikasikan Prof seorang yang murtad, karena mengucapkan usman adalah bapak Nepotisme, dengan alasan disaat pemilihan Khalifafah yang baru, usman memaksa masyarakat untuk memilihnya, jika tidak memilih maka mereka akan dibunuh. Untuk ini saya belum menemukan literatur yang mengatakan demikian tapi saya yakin pak mujiono tidak mengarang sendiri.
Prof mujiono mengatakan rukun iman cukup tiga, itu tidak menjadikannya murtad, karena sebuah aqidah harus bersumber dari nash yang shorih ( jelas ) baik Al-Qur’an maupun Hadis. Memang , dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh banyak pakar Hadist, melalui sahabat Nabi Umar ibn Al-khatabab, dinyatakan bahwa suatu ketika datang seseorang yang berpakaian sangat putih, berambut hitam teratur, tetapi tidak tampak pada penampilannya bahwa ia seorang pendatang, namun “ tidak seorang pun diantara kami mengenalnya.” Demikian Umar r.u. Dia bertanya tentang Islam, iman, ihsan, dan saat kiamat serta tanda-tandanya. Nabi menjawab antara lain dengan menyebut enam perkara iman, yakni percaya kepada allah, Malaikat-malaikat-nya, Rasul- rasul-nya, hari kemudian, dan “ percaya tentang takdir-Nya yang baik dan yang buruk”. Setelah sang penanya pergi, nabi menjelaskan bahwa orang tersebut adalah malaikat Jibril. Dari hadis ini, banyak ulama merumuskan bahwa rukun iman ada enam.
Sangat ironis ketika banyak Mahasiswa memurtadkannya, hanya karena ucapan tersebut. Padahal dalam sebuah hadist mengatakan “ barang siapa memurtadkan saudaranya tetapi tidak sesuai dengan kenyataannya, maka dialah yang Murtad “.
disinilah kesalahan Mahasiswa dalam memahami suatu kajian ( perkataan prof Mujiono ) tidak dengan cermat, ditelan mentah-mentah saja.
Apa buktinya tanpa wahyupun orang percaya adanya tuhan? dimulai dari pertanyaan ini akal sehatku mulai aku gunakan. Karena pada saat itu aku menganggap agama adalah suatu yang sakral, sehingga tidak pantas untuk dikritisi. Sehingga pak Mujiono melontarkan perkataan Buat apa kamu kuliah? Terdiam sejenak membuat aku berfikir, ternyata benar apa yang dikatakan beliau. Sehingga aku harus merubah cara fikirku yang lebih baik, seperti masyarakat modern.
Ketika aku memantau mahasiswa hususnya AS A mayoritas jebolan MTS, MA, Pesantren. Disinilah mereka merasakan suatu yang beda, ketika belajar langsung dengan dosen Mujiono. yang dalam bahasa jawanya disebut sendiko dawuh, sekarang mulai berfikir rasional.
Dari uraian ini tidak berlebihan jika saya berasumsi bahwa Prof. Mujiono TOKOH PEMBAHARU MAHASISWA.
Cukup sekian dari saya dan jika ada tutur kata yang kurang berkenan saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Daftar Pustaka

M.Quraish shihab, wawasan Al-Qur’an, penerbit Mizan IKAPI, Bandung tahun 2003
Santoso topo.s.h, M.H. Membumikan hukum pidana islam, Jakarta : Gema insani, 2003


ne analisisku yang pertama ( jelek ), ALHAMDULILLAH diterima.sehingga ini yang membedakan aku dengan mahasiswa lain, semoga ini awal dari ..............
TNKS ALLAH,..,,.
UHIBBUKA ,.,.,

Tidak ada komentar: